Penggunaan sosial media telah menjadi tren di para pemuda dan pemangku kepentingan di Indonesia, terutama di Jakarta untuk menyalurkan pendapat mereka mengenai isu-isu sosial, politik, dan keagamaan. Kampanye sosial bisa melalui media online, aplikasi, dan mendia tradisional seperti radio dan televisi untuk menyampaikan ide tertentu ke grup tertentu di kampus atau kelompok pemuda. egi negatifnya menunjukkan bahwa tidak jarang mereka mudah terpancing oleh informasi hoax atau saling bully di media sosial. Akibatnya mudah tersinggung yang berujung pada konflik dengan kekerasan.
Program pemberdayaan pemuda dalam rangka pengembangan demokrasi tanpa kekerasan yang diselenggarakan oleh LP3ES Jakarta atas dukungan UNDEF-FUND. Salah satu capaiannya adalah adanya jaringan pemuda yang berkomitmen dalam mengembangkan kapasitasnya sebagai bagian dari aktor perdamaian. Pengembangan kapasitas tersebut diwadahi melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dalam rangka mendukung kemampuanpemuda tersebut sebagai agent of peace.
Target lainnya dalam program ini adalah pencegahan konflik yang akan dilakukan oleh sekelompok pemuda terlatih dengan memanfaatkan teknologi informasi atau lebih dikenal dengan istilah berbasis aplikasi dan sebagai bagian dari kampanye perdamaian.
Sebagai bagian dari wujud komitmen dalam mencapai target tersebut, LP3ES akan mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pemuda dalam mencegah konflik. Pelatihan selama dua hari ini akan mengajarkan mengenai pencegahan konflik dengan model kampanye berbasis aplikasi IT. Para peserta diharapkan dapat mengaplikasikan indikator-indikator yang telah disusun pada pertemuan sebelumnya sebagai instrumen pencegahan konflik dalam aplikasi yang telah dibuat. Kedepan peserta diharapkan dapat berkontribusi untuk pencegahan konflik dengan kekerasan berbasis aplikasi. Pasca pelatihan tiap peserta akan diberi tugas untuk melakukan monitoring dan memasukkan hasil monitoring pada aplikasi yang telah disiapkan dalam rangka kampanye perdamaian.
Sebagai bagian dari wujud komitmen tersebut, LP3ES, Masagena Center dan Ilalang Papua akan mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pemuda mengenai kampanye pencegahan konflik berbasis IT. Pelatihan selama dua hari ini akan mengajarkan mereka mengenai implementasi early warning sistem via aplikasi AWAS, serta kampanye Pencegahan Konflik Berbasis IT. Pasca pelatihan mereka diharapkan dapat berkontribusi pada pusat informasi untuk pencegahan konflik dengan kekerasan berbasis aplikasi. Serta terlibat aktif membuat kampanye damai dan mempublikasikannya melalui media sosial.